Senin, 18 Mei 2015

Pertemuan Ketiga: Pertemuan Terakhir di Yayasan Tri Asih

Tanggal :  13 Mei 2015

Nama Lokasi : Yayasan Tri Asih
Alamat : Jalan Karmel Raya No 2, Kebon Jeruk

Nama  : Giovanni Christine Tardy
NIM    : 1801399900




Halo-halo, maaf saya hari ini banyak nge-post, kehidupan mahasiswa (hehe..). Okey, jadi sekarang aku mau cerita tentang pertemuan terakhir aku dan teman-temanku di Yayasan Tri Asih.
Setelah membuat janji via sms di hari sebelumnya, akhirnya kami bisa berkunjung kembali ke Yayasan Tri Asih. Daaann, karena ini adalah pertemuan terakhir kami dengan anak-anak, kami membawakan sedikit bantuan kepada pihak yayasan, yaitu 20 kg beras.





Dokumentasi lainnya akan menyusul :)
Jadi, kami datang dari pukul 09.00 pagi sampai jam 12.00 siang. Pada kesempatan kali ini, kami di ajak ke sekolahnya. Apa bedanya? Kalau anak-anak yang tinggal di panti, adalah anak-anak yang sudah tidak memiliki keluarga ataupun keluarga tak ingin mengurus mereka lagi, sedangkan sekolah adalah anak-anak yang masih tinggal bersama keluarga dan biasanya sekolah berakhir pada pukul 13.00 WIB dan mereka memakai seragam, walaupun berbeda-beda.

Anak-anak di sekolah ini, diajari untuk menyusun puzzle, ada yang menyulam, ada yang menulis dan lainnya. Seusai jam kegiatan bebas, anak-anak ini diberikan waktu untuk memakan bekal yang mereka bawa dari rumah sendiri, jadi makanan tiap anak sangat bervariasi.

Kelas menari adalah kelas berikutnya, berbeda dengan keadaan di panti, di sekolah, mereka di ajak menari dengan gerakan yang lebih kompleks dan dengan durasi yang lebih lama. Ada sekitar 3 jenis tarian yang kami tarikan selama kunjungan kami kesana.

Apa yang mereka dapatkan? Mereka mendapatkan teman baru, kasih sayang, bantuan dan teman certita yang baru. Apa yang kami dapatkan? Pengalaman, kesadaran terhadap kehadiran mereka dan bahwa mereka selalu jujur dengan diri mereka sendiri.

Sekian perjalanan saya ke Yayasan Tri Asih, saya ingin mengucapkan banyak terimaksih karena telah mengizinkan kami ikut serta dalam kegiatan mereka dan mengutip dari kata Pak Widi "Anak-anak tuna grahita adalah manusia yang paling menderita, karena mereka tak menyadari apa yang sedang terjadi pada dirinya". Oleh karena itu, jika para pembaca merasa ingin membantu, dapat melihat pada postingan saya sebelumnya atau langsung mampir ke yayasannya. Terimakasih! :)

Pertemuan Kedua: Yayasan Tri Asih

Tanggal :  10 Mei 2015

Nama Lokasi : Yayasan Tri Asih
Alamat : Jalan Karmel Raya No 2, Kebon Jeruk

Nama  : Giovanni Christine Tardy
NIM    : 1801399900




Hai pembaca setia, saya kembali lagi, kali ini aku akan kembali menceritakan pengalamanku dan teman-temanku ketika berkunjung ke Yayasan Tri Asih (021-5301741). Apa yang kami kerjakan hari itu?

Kami ada 11 orang, dan hari ini kami datang dari jam 09.00-13.00 WIB. Kami hari ini datang dan mengikuti serangkaian jadwal acara yang memang sudah disiapkan dari pihak panti. Kami diajak menuju sejenis ruangan hall besar dengan pendingin ruangan. Di sana, anak-anak tuna grahita tersebut dikumpulkan dan diajak untuk bernyanyi dan menari bersama.

Pada awalnya, kami kembali memperkenalkan diri kepada anak-anak dan betapa senangnya kami ketika melihat mereka yang antusias dengan kehadiran kami disana. 






 Anak-anak ini selalu dengan semangat menerima bantuan dan ajakan yang diberikan pendamping maupun oleh kami. Memang, hari-hari mereka hanya dipenuhi dengan nanyian, tarian, namun bukan berarti mereka tidak ada kemampuan lain, ada beberapa anak yang bahkan dapat menyulam. Dan hampir semua anak mampu menyebutkan angka dan nama buah dengan benar.

Oh ya, selain menari dan menyanyi, mereka juga ada diberikan terapi sesuai dengan kebutuhan mereka, rata-ratanya sih tiap anak 1x dalam seminggu.

Kami berharap, dengan kehadiran kami, hal ini dapat menyemangarti anak-anak ini dan memberi penghiburan bagi mereka. 

Sebagai mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Character Building :Kewarganegaraan, saya selaku warga negara, ingin menunjukkan potret lain yang kadang tidak disadari oleh masyarakat dan pemerintah, bahwa masih ada teman-teman kita diluar sana yang berkebutuhan khusus dan membutuhkan bantuan dari kalian semua.

Walaupun kami tak bisa mendukung dalam hal materi, tapi kami berharap sekali, para pembaca ada yang tergerak hatinya untuk membantu teman-teman kita yang ada di Yayasan Tri Asih ini. Salam Sukses! 

Jumat, 15 Mei 2015

Character Bulding : Kunjungan Pertama ke Yayasan Tri Asih

Tanggal : 28 Maret 2015

Nama Lokasi : Yayasan Tri Asih
Alamat : Jalan Karmel Raya No 2, Kebon Jeruk

Nama : Giovanni Christine Tardy
NIM  : 1801399900




Halo Pembaca Setia, sudah lama tidak terdengar update dari blog ini, maka saya, Giovanni Christine Tardy (1801399900) selaku mahasiswa jurusan psikologi, pada kali ini akan memberikan update terbaru.

Pada kali ini, saya akan menceritakan pengalaman saya ketika melakukan proyek sosial untuk mata kuliah Character Building: Kewarganegaraan. Apa saja yang kami lakukan?
Simaklah bacaan berikut :)

Sekitar pukul 8 pagi, aku dan teman temanku yang berjumlah 11 orang berangkat menuju Yayasan Tri Asih yang terletak di dekat Gereja Maria Bunda Karmel. Dengan semangat kami meniti jalan ke sana, walaupun harus melalui banyak gang kecil (bisa dilalui motor).
Sesampainya di sana, kami di sambut oleh slaah satu pengurus di sana dan kemudian diperkenalkan dengan pembina yayasan, yakni Bapak TA Widhiharsanto. Beliau tergerak hatinya untuk membantu anak-anak penderita tuna grahita agar mampu memiliki kehidupan yang lebih layak.

Dengan di antar oleh salah satu kakak perawat disana, kami berselebas di antar menuju aula di mana anak-anak tuna grahita ini sedang menikmati waktu makannya. Pertama kali tiba, jujur saya merasa kaget dan sedikit merasa tidak nyaman, namun, perasaan itu hilang, karena mereka tidak ada bedanya dengan kita (manusia yang normal), mereka ceria, mereka menyapa kami dan mereka juga lebih jujur dalam berekspresi.

Acara di buka dengan perkenalan dari kami, lalu kami bernyanyi bersama mereka beberapa lagu anak-anak dan kami dapat merasakan bahwa mereka merasa senang dengan kehadiran kami di sana. Setelah bernyanyi ria, anak-anak (walaupun kebanyakan orang dewasa), kami ajak untuk mewarnai dengan gambar yang telah kami sediakan, yakni burung kakak tua serta kami juga membawakan 20 kotak pensil warna untuk membantu mereka menyelesaikan gambar yang kami berikan.


Kami juga membawa gambar buah-buahan dan bermain bersama mereka.

Orang-orang yang tinggal di panti ini adalah orang-orang yang sudah tidak memiliki keluarga, ataupun mereka di buang oleh keluarganya, Pak Widilah yang akhirnya mengumpulkan mereka dan menyokong kehidupan mereka melalui bantuan oleh donatur.Acata dimulai dari jam 09.00 WIB sampai jam 12.00 WIB.

Tujuan yang kami harapkan adalah, anak-anak ini dapat merasakan sedikit kebahagiaan dengan kehadiran kami di tengah mereka. Merangkul mereka dan berteman bersama mereka, menjadikan mereka sebagai manusia yang layak dan berharap bahwa masyarakat tidak lagi mendiskriminasi keberadaan mereka sebagai manusia yang hidup.